-Lee Chaeri-
Aku melirik jam di nakas kecil disamping tempat
tidurku. Baru pukul 4.00 tapi aku sudah terbangun. Badanku jujur saja rasanya
masih pegal. Rasanya lebih mirip dengan tubuhmu yang mungil ditimpa ratusan ton
batu.
“Aaaarrrgghhhh…” teriakku sambil meregangkan
tubuhku. Berharap rasa pegal yang masih menindasku ini akan segera lenyap dan
pergi jauh-jauh dari tubuhku. Aku menarik selimut tebal yang menutupi tubuhku.
Berharap aku bisa kembali kea lam mimpi.